Rabu, 08 Juli 2015

Masa Kelam

Aku terlahir dari keluarga yang ekonomi nya sedang tidak stabil, kebetulan aku anak pertama dari 3 bersaudara, saat itu di sekolah banyak biaya yang belum terlunasi, Bapak dan Ibu aku pun sedang bekerja keras namun tetap saja untuk biaya sekolahku kadang mereka tidak mempedulikannya, mereka hanya peduli pada adik-adikku, terkadang aku malu kalau setiap ulangan semester selalu saja dipanggil ke kantor karena belum bayar, tapi mau gimana lagi, uang pun aku tak punya. Cerita ini diawali ketika aku duduk di bangku kelas 1 SMA, saat itu kebetulan teman-teman sekelasku pada bandel-bandel nya, aku yang tadinya rajin belajar, sekolah, ngaji, shalat, seketika semua kerajinanku menghilang karena terbawa oleh suasana. Waktu hari minggu malam teman-teman mengajakku main tanpa aku tidak tau kemana tujuannya, setelah tiba disana ternyata aku dibawa ke tempat trek balapan motor, kata temanku kalau mau uang banyak aku harus ikutan ngetrek motor, karena aku nggak punya motor, maka ia pinjamkan aku motor. Kebetulan waktu SMP aku bisa mengendarai motor, sebenarnya aku tidak yakin bisa menang, tapi karena teman-teman yang menyemangati akhirnya aku optimis bisa memenangkan balapan motor ini. Taruhan dari balapannya pun adalah uang, aku dipinjamkan uang oleh temanku. Balapan liar telah dimulai, sekitar 300 meter 1 putaran di jalanan sepi dengan disoraki oleh teman-teman, aku dan lawan balapanku menyalakan mesin motor, dan diawali dengan suara peluit “Prittt” lawanku maju terlebih dahulu, dan aku mengencangkan gas motorku ia pun aku susul dan diakhiri suara peluit lagi aku memenangkannya, sungguh aku tak menyangka. Aku merasa bangga bisa menang balapan pertama kalinya. Teman-teman menghampiriku dengan membawa uang banyak, yang meminjamkan motor bilang “kali ini kita harus merayakan kemenangan besar ini”, sebagian berangkat untuk membeli makanan dan minuman, sedangkan aku dan teman lainnya menunggu. Tak lama datang mereka membawa makanan kacang suuk, kuaci, dan minuman beralkohol. Aku kaget karena belum pernah meminumnya, tapi teman-teman memaksaku mereka bilang ini buat penghilang semua beban yang ada di kepalaku, akhirnya aku pun terbujuk oleh mereka. Dari malam sampai pagi aku tertawa terbahak-bahak sama mereka tanpa ingat waktu maupun ingat orang-orang rumah. Setelah sadar selama beberapa jam aku dan teman-teman belum pulang, bahkan tidak sekolah karena malas dan terasa pusing juga bekas minum-minum semalaman. Setelah kejadian semalam aku jadi ngerasa lebih enak bolos sekolah, dibandingkan harus sekolah belajar dan belajar, lagian belum tentu juga aku pintar. Pulang malas, sekolah malas, mending nginap saja di rumah teman lebih asik. Setelah 1 minggu akhirnya aku pulang, tanpa ada sapaan dari orang rumah, aku serasa diasingkan. Dari pada entar diomelin aku berangkat sekolah hari ini, di sekolah aku dan teman-teman dipanggil sama guru BP, ia menanyakan kenapa kita tidak masuk selama 1 minggu ini, tapi aku tidak menjawabnya hanya teman lain yang menjawab, untungnya guru BP sedang berbaik hati cuman menasehati lalu kita pun disuruh kembali ke kelas. Selama di kelas aku tidak menulis pelajaran hanya diam dan menggambar, aku lihat di sekeliling kelas terlihat ada yang berbeda disana, ada seorang perempuan berkerudung wajahnya terlihat cerah, manis tidak seperti biasanya. “ngapain juga aku lihat dia, dia itu bukan tipe ku” Dari waktu ke waktu semakin lama aku jadi rajin sekolah karena tidak mau melewatkan hari tanpa melihat dia. Aku ngerasa dia benar-benar perempuan yang mengagumkan bisa membuat aku naksir sama dia, demi mengejar dia aku rela meninggalkan kehidupan kelamku bersama teman-teman, bahkan aku menjauhi teman-teman yang sering mengajakku bolos atau minum-minum. Aku jadi bersyukur dan berterima kasih sama Allah karena telah membukakan pintu hatiku melalui perempuan berkerudung ini, aku jadi semakin rajin sekolah dan menjauhi hal-hal yang tidak baik. Cerpen Karangan: Tia Quicky Blog: w/ww.iyayimut.blogspot.com penulis pemula maaf jika cerita nya tidak begitu bagus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar